Sinergi YBM PLN dengan Bidan Cahaya dalam Menjejak Manfaat

Sehat dan Nyaman Berpuasa dengan Waspada Risiko Hipoglikemia

waspada-berpuasa-dari-risiko-hipoglikemia
Dokumentasi Pribadi
"Ngga terasa yaa tinggal menghitung hari lagi kita sudah kembali bertemu dengan Ramadhan?"

Tentunya akan kita sambut bulan penuh rahmat, ampunan dan kemenangan ini dengan suka cita serta kebahagiaan. Sangat tidak enak rasanya jika indahnya bulan suci apabila mengalami gangguan kesehatan. Nah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan masih ada kesempatan beberapa hari lagi nih untuk konsultasi seputar keluhan penyakit yang mengganggu ke dokter Rumah Sakit atau Klinik langganan kalian. Supaya menemukan solusi terbaik sebagai langkah kuratif atau pengobatan dan preventif atau pencegahan dalam menjalani ibadah puasa.

Lebih baik mencegah daripada mengobati kan?

Seperti halnya pada penderita Hipoglikemia. Mungkin bagi sebagian orang masih awam dan terdengar asing ya? Namun ternyata gangguan ini berhubungan dengan penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis dan apabila dibiarkan dapat berujung kematian.

Hal ini dikupas habis dalam acara diskusi dan talkshow bertajuk MSD Inventing For Life dengan mengundang media dan rekan Bloger pada Jum'at (26/4). Event yang dihelat di Hotel Double Tree Hilton Cikini, Jakpus ini juga menghadirkan beberapa narasumber dan saksi yang berkaitan dengan masalah glikemik pada pasien DM diantaranya meliputi Prof. DR. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD sebagai Ketum PERKENI, dr. Suria Nataatmadja selaku Medical Affairs Director dari MSD Indonesia dan Mas Oshi dari komunitas sahabat diabetes.

Apa itu Hipoglikemia?
waspada-berpuasa-dari-risiko-hipoglikemia
Ilustrasi penderita Hipoglikemia (sumber situsehat.com)

Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah (glukosa) berada di bawah ambang batas normal, yakni kurang dari 70 mg/dL.

Beberapa gejala yang terjadi adalah ditandai dengan jantung berdebar, gemetar, mudah terasa lapar, muncul keringat dingin, cemas berlebihan, lemas seketika, kesulitan mengontrol emosi dan konsentrasi serta tak jarang seperti kebingungan. Pada tahap berat (kadar glukosa <50mg/ dL) pasien bahkan dapat kehilangan kesadaran, kejang, koma hingga mengalami gangguan fungsi pembuluh darah dan kontraksi jantung.

Penderita dengan Hipoglikemia amankah berpuasa?

Untuk itulah pentingnya penderita hipoglikemia yang juga dikenal dengan istilah pasien Diabetes Melitus Tipe 2 untuk selalu mengontrol kadar gula darahnya selama menjalankan ibadah puasanya agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berdasarkan hasil studi EPIDIAR pada tahun 2001 yang dilalukan di sebanyak 13 negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dengan sampel uji sebanyak 12.914 orang yang menunjukkan setidaknya 79% dari sampel tersebut menjalani puasa saat Ramadhan. Meski begitu hipoglikemia menjadi ancaman tersendiri lho bagi pasien DMT2 yang meningkat hingga 7,5 kali lipat di sepanjang bulan Ramadhan.

waspada-berpuasa-dari-risiko-hipoglikemia
Risiko Hipoglikemia Obat Diabetes (dokpri)

Pak Ketut Suastika mengatakan bahwa selama ramadhan tak dapat dipungkiri terjadinya peningkatan insiden hipoglikemia secara signifikan pada pasien DMT2. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis. Oleh karena itu menjadi penting khususnya bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko hipoglikemia.

Berdasarkan studi Aravind SR pada tahun 2011 dengan metode observasional yang menunjukkan 20% dari 1378 pasien DMT2 mengalami hipoglikemia selama mengonsumsi sulfonilurea pada bulan puasa. Kemudian pada studi lebih lanjut pada tahun 2012 dimana Aravind melakukan perbandingan konsumsi kelas terapi DPP4i dengan sulfonilurea. Hasil tersebut menunjukkan penggunaan kelas terapi DPP4i pada pasien DMT2 terbukti menurunkan risiko hipoglikemia hingga 50% apabila dibandingkan dengan sulfonilurea.

waspada-berpuasa-dari-risiko-hipoglikemia
Sesi Talkshow dengan Narasumber dan Moderator (dokpri)
Sama halnya seperti yang dr Suria Nataatmadja katakan pada sesi diskusi kepada kami. Beliau berujar bahwa tidak sedikit pasien DMT2 yang antusias dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan membulatkan tekadnya untuk menunaikan ibadah puasa. Berdasarkan hasil survei yang diadakan oleb Merck Sharp dan Dohme (MSD) Indonesia sebanyak 73% dokter setuju bahwa faktor yang telah membudaya seperti pada puasa selama 30 hari setahun sekali mempengaruhi kendali kadar gula darah pasien DMT2. Melihat hal tersebut MSD sebagai perusahaan biofarmasi global terkemuka demi memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit di seluruh dunia seperti kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit menular termasuk virus dan lain-lain berkomitmen penuh demi kelancaran ibadah puasa para pasien DMT2 dengan melakukan serangkaian kegiatan edukasi termasuk melalui peran serta media dan juga narablog. 

Kegiatan edukasi ini bertujuan tak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko hipoglikemia dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Lebih lanjut Prof. Ketut menambahkan perlunya upaya yang dapat dilakukan oleh pasien dengan DMT2 dalam menghindari hipoglikemia adalah dengan menjalankan pola diet seimbang, aktif beraktifitas fisik, rutin memantau kadar gula darah secara berkala, serta melakukan perubahan pengobatan yang memicu pelepasan insulin secara berlebihan. Hipoglikemia bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kejang dan hilangnya kesadaran.

Tips dan Trik kontrol glikemik pada DMT2

waspada-berpuasa-dari-risiko-hipoglikemia
Terapi Hipoglikemia oleh Prof. Ketut Suastika (dokpri)
Dalam mengendalikan kadar gula darah dan mencegah hipoglikemia, pasien DMT2 dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang melepaskan energi secara lambat seperti biji-bijian, beras merah, produk susu rendah lemak dan kacang-kacangan ketika sahur dan berbuka puasa; menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, meningkatkan asupan cairan selama jam tidak berpuasa serta yang terpenting mengunjungi dokter terpercaya dan mengonsultasikan rekomendasi terbaik dalam manajemen diabetes selama bulan puasa.

Salam Germas,
Sam #jurnalazhar

Sila berkunjung ke blogpri ku ya di www.jurnalazhar.com

Komentar