Sinergi YBM PLN dengan Bidan Cahaya dalam Menjejak Manfaat

Inisiasi Gerakan Jalan Hijau Demi Kualitas Hidup Lebih Baik

“Kalau Udah Dekat Mending Jalanin”
inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Happy walking as happy as I am

Frasa atau kalimat tersebut cukup menyentil kita
guys. Ya ngga? Ada dua makna ganda terselip atau tersingkap di sini. Hehe. Pertama, secara tersirat bisa diartikan sebuah kedekatan hubungan secara psikologis kalo memang sudah terlanjur deket yang lanjutin ke tahap selanjutnya. Kedua, secara tersurat ini punya makna luas. Misalnya lagi diinterpretasikan, “kalo sudah dekat ngapain lagi harus naik kendaraan?”

HAPPY WALKER!

Bahagia aku tuh kalo disuruh jalan kaki. Kalau ditanya seberapa seringnya aku jalan kaki setiap hari? Sering banget! Bahkan sampai ngga terhitung. Entah kenapa sudah jadi kebiasaan aja gitu. Walau di rumah punya kendaraan pribadi tapi nyaris jarang digunain. Itupun bisa dihitung dengan jari, kalo ngga kepepet yaa pas keadaan mendesak saja.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin

Dulu suka ngebayangin tuh bisa ngga ya Jakarta kayak di luar negeri? Punya sidewalk yang ramah buat pejalan kaki. Bukan ngga mungkin atau jadi hal yang mustahil kalo budaya jalan kaki di negara kita bakal jadi lifestyle atau gaya hidup khususnya di perkotaan. Ngga kalah lah sama kota-kota di negara tetangga kayak Malaysia atau Singapura. Bahkan bisa menyamai kota Shibuya di Jepang, kota Amsterdam di Belanda atau New York, Amerika Serikat.

Hal inilah yang melatarbelakangi #BPTJ melalui @kemenhub151 dalam upayanya mendukung kampanye #JalanHijau yang bertujuan untuk mendorong masyarakat supaya beralih ke transportasi massal. Dengan adanya integrasi dari berbagai moda transportasi terutama di perkotaan sebagai #anakkota mending jalan kaki saja dari satu titik turun ke tempat yg akan dituju. Tujuannya mulia dan sifatnya jangka panjang. Dengan berjalan kaki dapat berkontribusi mengurangi kemacetan dan polusi udara serta bisa menyehatkan badan kita.
inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Dokumentasi Pribadi

Kegiatan yang diselenggarakan sejak Senin hingga Kamis (19-22 Agustus 2019) secara serentak di beberapa titik yaitu pusat keramaian kota Jakarta, Depok dan Bekasi dengan melibatkan taruna dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Penyampaian pesannya pun terbilang sederhana dilakukan baik dengan poster oleh petugas, pembagian masker, pin, kipas, tumbler dan kesemuanya memuat pesan tentang pentingnya jalan kaki dan naik angkutan umum massal.

Kata "hijau" mewakili makna Go Green yang dalam konteks transportasi perkotaan lebih ramah lingkungan dimana naik kendaraan umum berarti membantu mengurangi polusi, berjalan kaki berarti berolahraga menyehatkan tubuh. Proses penyampaian pesan dilakukan dengan mendekatkan isu-isu terkait dengan kesehatan. Fakta menunjukkan selama ini kemacetan akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi (bermotor) menyebabkan polusi udara parah yang berdampak serius bagi kesehatan.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Salah satu kegunaan Jalan Kaki (dok. kamadigital.com)
Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi kurang bergerak sehingga risiko terkena penyakit non infeksi menjadi semakin tinggi pada usia muda. Saat ini rata-rata orang Indonesia sangat minim dalam hal berjalan kaki, rata-rata hanya 3000 langkah per hari, seharusnya minimal ada 6000 langkah per hari atau idealnya 10 ribu langkah per hari.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Jalan Kaki Membakar Kalori
Kondisi ini menyebabkan faktor risiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurangnya bergerak fisik berdasarkan data dari Kemenkes meningkat dari yang semula 26,1% (2017) menjadi 33,5% (2018). Sebagai bagian dari apresiasi pihak BPTJ pun meminta feedback atau masukan tentang hal-hal apa yang sekiranya perlu dibenahi untuk menunjang aktifitas menggunakan angkutan umum dan berjalan kaki.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Kegiatan #JalanHijau di Stasiun Juanda, Jakpus
Para kru atau petugas mengenakan kostum berwarna kuning padahal gerakan ini bertemakan #JalanHijau. Hal ini sengaja dilakukan bukan tanpa alasan. Warna kuning memberikan makna sebagai sinar matahari, sesuai dengan pendekatan penyampaian pesan yang dilakukan dalam kampanye ini lagi-lagi pendekatan berbasis kesehatan. Aktifitas berjalan kaki di pagi-pagi hari dan terbiasa menggunakan angkutan umum justru banyak terpapar sinar matahari yang berdampak baik kesehatan.

Sementara warna putih sendiri memiliki arti bersih yang mewakili makna ketulusan dan kesediaan umtuk melakukan aktifitas berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum massal untum kepentingan bersama.

inisiasi-gerakan-jalan-hijau-kalau-dekat-jalanin
Jembatan Halte Busway Bundaran Senayan Dukung Gerakan Jalan Hijau

Sekarang pertanyaannya tergantung balik ke diri kita sendiri bagaimana? Pemerintah terkait dan banyak stake holder yang concern serta sudah memfasilitasi tapi apakah warganya akan menggunakan dan memanfaatkan dengan baik atau tidak sarana dan prasarana yg sudah tersedia. Jadi lebih baik #KalauDekatJalaninAja kan?


Komentar