Sinergi YBM PLN dengan Bidan Cahaya dalam Menjejak Manfaat

The Next Big Thing! Pesona Bumi Serambi Mekah Siap Jadi Incaran Destinasi Wisata Dunia


Tak mengherankan memang kalau destinasi wisata di Indonesia selalu digandrungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain menyimpan keindahan alam, kekayaan budayanya juga selalu menyedot perhatian setiap insan. Jujur saja selama puluhan tahun jangankan bertandang bermimpi pun jarang. Boleh lah ku jadikan resolusi tahun depan. Terlintas dalam benak ingin mengelilingi nusantara dari barat hingga ke timur. Mungkin selama ini kita hanya bisa terngiang-ngiang dengan lirik lagu nasional yang dinyanyikan sewaktu kecil dulu "...dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia".

Kiranya hal inilah yang menjadi penyemangatku. Apalagi sekarang ini badan ekonomi kreatif telah melebur menjadi satu di bawah kementerian Pariwisata dan diberi nama Kemenparekraf. Tak pelak memang sektor pariwisata menjadi primadona dan menjadi penyumbang devisa negara. Maka itu disejajarkan dengan sektor ekonomi kreatif. Aku yang terlahir dan besar di pulau Jawa rasanya ingin sekali menginjakkan kaki di kepulauan lain. Sepertinya akan seru sekali. Tak usahlah muluk-muluk terbang ke negeri tetangga, negara sendiri tak kalah elok untuk dinikmati. Terbesit harapan kecil di dalam hati suatu saat nanti mengunjungi provinsi paling barat Indonesia. Dijuluki sebagai Bumi Serambi Mekah ini memendam beragam pesona yang memukau berjuta mata.

Pemerintah Aceh Fokus Bangun Sektor Pariwisata


Pun destinasi wisata di Aceh yang kian menjanjikan. Berbagai objek wisata tumbuh subur, industri pendukung kepariwisataan juga menunjukkan geliatnya. Hal ini dibuktikan dengan banyak kunjungan wisata yang terus berdatangan ke Aceh, terutama kunjungan dari Wisatawan Mancanegara (Wisman). BPS Aceh mencatat, dari Januari ke September 2019, wisman terbanyak justru berasal dari Malaysia (12.609 orang). Diikuti negara lain seperti Jerman (1.001 orang), Amerika Serikat (824 orang), Tiongkok (708 orang), dan Inggris (524 orang).

Melihat potensi tersebut, Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (@bppaceh) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (@disbudpar_aceh) mengadakan Pameran Travel Mart Sabtu (21/12) di Kantor BPPA (MESS Aceh) bilangan Menteng, Jakpus. Selain itu, acara tersebut diawali dengan diskusi interaktif bertajuk Dialog Pengembangan Pariwisata di Aceh sebelum pameran travel secara resmi dibuka. Sebut saja dari 15 program unggulan yang saat ini tengah dikembangkan Pemerintah Aceh, salah satunya adalah pembangunan sektor pariwisata yang dipadukan dengan pengembangan usaha kreatif masyarakat. Peluang usaha ini sangat menjanjikan, sebab ada banyak sekali daya tarik wisata yang dimiliki Aceh, baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata buatan, cagar budaya, dan sebagainya.


Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mengidentifikasi setidaknya ada 797 objek wisata serta 774 situs dan cagar budaya yang tersebar di 23 Kabupaten atau kota di seluruh Aceh," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT saat membuka kegiatan Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II, di aula kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta. Pak Nova menjelaskan, selain pariwisata, Aceh juga memiliki beragam seni budaya yang unik, seperti tarian, adat istiadat, sastra, seni lukis, maupun kegiatan spiritual yang begitu menarik bagi masyarakat dunia. Semua keindahan itu, sangat mudah untuk dinikmati, karena aksesibilitas menuju tempat-tempat wisata di Aceh terbilang mudah.

Semua lokasi tujuan wisata itu dapat dikunjungi melalui jalur darat, laut, dan udara. Tersedia pula penerbangan internasional ke Aceh, seperti dari Penang, Kuala lumpur, dan juga Jeddah. Sekarang juga sedang dibahas rencana pembukaan jalur penerbangan baru dari Aceh ke India (Port Blair), serta rute Sabang–Phuket– Langkawi. Begitu yang dijelaskan oleh beliau di hadapan ratusan undangan yang hadir.


Dengan semua kemudahan itu,tak mengherankan jika jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, misalnya, kunjungan wisatawan ke Aceh mencapai 2,5 juta orang atau naik sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2019 ini, kunjungan itu diperkirakan mencapai 3 juta orang. Tambah pula terpilihnya Aceh sebagai “World’s Best Halal Cultural Destination” lebih memotivasi untuk lebih bersemangat membenahi berbagai fasilitas wisata itu. Dengan demikian, wisata Aceh mampu meraih Peringkat terbaik pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2020.

Berdasarkan data Aceh Dalam Angka, sektor pariwisata rata-rata setiap tahun telah mampu memberikan kontribusi berkisar 5 % kepada PDRB Aceh. Dibanding sektor usaha lainnya, memang kontribusi pariwisata ini masih berada pada urutan ke 8 (delapan). Dengan meningkatnya perkembangan tersebut, pihaknya yakin bahwa kontribusi sektor pariwisata bisa naik hingga ke posisi 4 (empat) besar.


Karena itu, pihaknya begitu optimis bahwa sektor pariwisata bisa menjadi salah satu penyangga perekonomian Aceh di masa depan. Oleh sebab itu, upaya untuk pengembangan sektor pariwisata ini harus segera ditingkatkan. Selain terus melakukan promosi dan perbaikan di berbagai bidang, tentu saja juga harus siap belajar dari pengalaman berbagai daerah yang sudah berhasil dalam mengembangkan usaha pariwisata ini.

Belajar dari kota wisata lain seperti Bali, Lombok, dan Banyuwangi


Sektor pariwisata yang bagus, unik dan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat seperti di Bali, Lombok dan Banyuwangi menjadi motivasi untuk pemerintah Aceh terus membangun berbagai keperluan untuk mendukung pariwisata Aceh.

Misalnya, kata Nova, Pemerintah Aceh ingin juga belajar dari suksesnya pariwisata Bali, dan Lombok. Selain itu, Nova juga ingin belajar dari kisah sukses Kabupaten Banyuwangi yang telah mendapat penghargaan dari Badan Pariwisata PBB sebagai destinasi wisata yang mengalami perkembangan sangat pesat. Masukan dari para akademisi, pengelola usaha pariwisata dan para traveller juga sangat terbuka.


Dengan demikian, upaya dan harapan untuk mempopulerkan citra The Light of Aceh’ atau ‘Cahaya Aceh’ dapat menuai hasil yang memuaskan. Pemerintah Aceh akan bertekad menjadi salah satu daerah yang memberikan kontribusi dalam memajukan sektor wisata di Tanah Air. Situasi keamanan Aceh yang sangat kondusif, ditambah lagi maraknya berbagai atraksi budaya yang diselenggarakan masyarakat di berbagai daerah, membuat pihaknya sangat percaya diri untuk membangun sektor pariwisata tersebut.

Komentar

  1. Live Roulette is a superb starting selection each type|for all 카지노 사이트 sorts} of gamers at Mr Green, whether may be} just beginning or already a professional. It provides a fast-paced experience with loads of thrills available. The supplier will flip the wheel and announce the winnings numbers.

    BalasHapus

Posting Komentar