Sinergi YBM PLN dengan Bidan Cahaya dalam Menjejak Manfaat

Menilik Kualitas Pendidikan Guna Mencetak SDM Unggul Indonesia



Pembangunan sumber daya manusia merupakan pondasi pembangunan bangsa, yang tidak dapat dipisahkan dari karakter manusia itu sendiri. Selain unggul dalam ketrampilan dan pengetahuan, generasi unggul sudah semestinya disertai karakter kuat. Oleh sebab itu betapa pentingnya penguatan pendidikan karakter di tanah air.

Masih dalam rangka Pekan Perpus Dikbud 2019 mengadakan Temu Blogger di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diselenggarakan pada Selasa pekan lalu (3/12) di ruang serbaguna Perpustakaan Kemendikbud. Acara dibuka dengan pengantar dan perkenalan oleh Kepala Bagian Publikasi BKLM dilanjutkan dengan panel pemaparan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) dan Kepala Pustekkom yang  bertemakan tentang Guru dan Kesejahteraan, Digitalisasi Sekolah dan atau Pembelajaran. Selanjutnya diakhiri tanya jawab dan ditutup dengan makan siang dan ramah tamah.

Acara ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penguatan Perpus Kemdikbud dengan Komunitas. Dengan adanya kolaborasi perpustakaan dan komunitas untuk mewujudkan sdm unggul. Kini perpustakaan Kemdikbud telah terintegrasi perpus digital. Pada periode ke 15 tahunnya sudah dilengkapi dengan 11 ribu koleksi terbitan dari Kemdikbud yang mudah untuk diunduh dan diakses dimana saja. Sebuah angka yang cukup memuaskan bukan?

Bekal Pendidikan Karakter yang Baik Capai Kualitas SDM Unggul



Penguatan pendidikan karakter merupakan pondasi dan spirit utama. Setidaknya ada 5 nilai utama yang menjadi penguatan pendidikan karakter yang terdiri dari religius, nadionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas. Kuncinya adalah tidak harus dan melulu infrastruktur yang lengkap dan komplit akan mencapai pendidikan yang luar biasa atau unggulan. Tapi justru yang perlu diperhatikan adalah melalui kualitas pendidikan karakter seorang pengajar atau pendidik. Memang tidak dipungkiri listrik dan internet itu penting.

Kepala BKLM menyebut tentang catatan kecil yang akan mempengaruhi gagasan di masa mendatang. Contohnya seperti diary atau catatan harian seorang RA Kartini. Ditemukan banyak dialog dengan orang Belanda dan keluh kesah atau keprihatinan tentang seorang perempuan dan pendidikan Indonesia. Penguatan Pendidikan Karakter bertujuan untuk membangun dan membekali peserta  didik sebagai generasi emas Indonesia di tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Kemudian mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan.


Tentu saja harus dibarengi dengan terpusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk menumbuhkan nilai-nilai utama penguatan pendidikan karakter yang dikembangkan dengan nilai-nilai kearifan lokal dan kreativitas sekolah. Ketiga elemen tersebut harus saling bekerja sama karena masing-masing memilki peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan penting dari program penguatan pendidikan karakter. Sekolah sebagai rumah dan arus utama gerakan ini perlu didukung oleh lingkungan keluarga dan masyarakat yang berbudaya sehat dan positif sebagai satu kesatuan ekosistem yang strategis dan berkelanjutan.

Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Kemendikbud dalam rangka menunjang program Penguatan Pendidikan Karakter. Dengan berbagai program yang dijalankan oleh Kemendikbud tersebut diharapkan generasi unggul yang terampil dan memiliki karakter kuat akan tumbuh berkembang di masa mendatang. Dengan demikian generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbudi pekerti baik yang mampu menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

Rumah Belajar Dukung Digitalisasi Sekolah, Inovasi Metode Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0


Seiring perkembangan zaman, masyarakat semakin terhubung dengan adanya teknologi informasi. Tak ayal digitalisasi di dunia pendidikan menjadi sangat penting agar memperoleh kualitas yang lebih baik. Pada tahun 2019 melalui Kementerian dan Lembaga terkait, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan Program Digitalisasi Sekolah. Salah satunya adalah Aplikasi Rumah Belajar. Banyak masyarakat yang belum mengetahui dan perlu sosialisasi lebih lanjut. Aplikasi Rumah Belajar merupakan produk pembelajaran digital yang turut mendukung terlaksananya Program Digitalisasi Sekolah.

Digitalisasi sekolah adalah sebuah terobosan baru di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengajaran. Digitalisasi sekolah dapat mempermudah proses belajar mengajar karena siswa dapat mengakses semua bahan ajar atau bahan ujian dalam jaringan. Dalam tablet tersebut, telah diunduh aplikasi Rumah Belajar dari Pusat Teknologi dan Informasi Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud. Aplikasi ini menyediakan delapan fitur utama yaitu sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya.

Rumah Belajar sendiri merupakan pengembangan portal yang diluncurkan Pustekkom pada 15 Juli 2011. Melalui aplikasi ini diharapkan sekolah yang masuk dalam kategori 3T yaitu Terdepan, Terluar dan Tertinggal dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sebagaimana yang diperoleh sekolah di daerah perkotaan. Selama ini banyak sekolah di daerah 3T sulit menjangkau dan mengakses pendidikan dengan baik terkait kondisi geografisnya.

Dengan adanya ketersediaan aplikasi pembelajaran berbasis internet seperti Rumah Belajar, mereka bisa lebih cepat dan mengikuti pembelajaran tidak tertinggal seperti anak-anak di daerah perkotaan. Program digitalisasi sekolah merupakan terobosan baru dalam memanfaatkan perkembangan TIK untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar. Guru dan siswa menjadi semakin mudah mengakses bahan ajar. Selain itu, komunitas guru bisa bekerja sama membuat materi bahan ajar digital atau membuat tes ujian harian secara bersama-sama dalam luar jaringan (offline) maupun dalam jaringan (online).



Kemendikbud tidak hanya akan mendorong siswa-siswa untuk pandai menggunakan gawai dalam proses pembelajaran tetapi juga menuntut peningkatan kompetensi guru di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Guru adalah ujung tombak dari keberhasilan program digitalisasi sekolah guna mempercepat terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kunci keberhasilan program digitalisasi sekolah adalah terletak pada guru, sehingga kompetensi guru dituntut menjadi lebih baik dan semakin inovatif.

Sebagai guru yang menjadi pengayom para peserta didik perlu terus belajar dan berbenah baik membekali dirinya dengan belajar bersama instruktur, kemandirian berpikir kritis atau bisa juga belajar bersama dan bertukar pikiran serta pengalaman antar sesama rekan seprofesi guru. Di era 4.0, guru harus menguasai berbagai sumber yang bisa digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran. Guru tidak hanya mengajar, namun harus menguasai sumber-sumber dimana anak-anak bisa belajar, dan mengarahkan anak-anak agar bisa belajar dari sumber apapun. Dengan begitu dapat dikatakan guru berfungsi sebagai penghubung sumber belajar atau resource linker.

Komentar